Minggu, 27 Mei 2012

Bisnis Catering


Memulai bisnis Catering Rumahan
Memulai usaha catering rumahan sebaiknya dalam jumlah yg kecil dulu, misal untuk 10 rumah. Memasak dalan jumlah besar akan lain sekali cara pengerjaannya dengan jumlah kecil seperti untuk keluarga sendiri. Karena untuk bisnis catering rumahan kita setiap saat mesti membuat perhitungan biaya bahan pokok, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan peralatan dan biaya tak terduga jika bahan pokok mengalami kerusakan. Terlebih saat ini harga bahan pokok dan pendukung tidak stabil.
Membuat variasi menu juga merupakan faktor penentu dalam catering rumahan, dan faktor kesabaran masuk dalam urutan berikutnya. Terkadang ada pelanggan minta menu khusus seperti kalo sup jangan pakai buncis atau kalo telur balado telurnya jangan digoreng lagi setelah direbus, atau sambal jangan terlalu pedas.
Ini sekelumit pengalaman aku dalam catering rumahan sebelum menginjak ke catering untuk berbagai event.
tahu isi
tahu isi
Untuk harga catering saat ini mungkin bisa dimulai dgn Rp.35.000,- /hari , makanan diantar jam 11.30 siang ( lain daerah akan lain harga bahan pokok dan pendukung, jadi bisa disesuaikan dgn situasi dan kondisi).
Survey harga catering di tempat lain sekitar tempat kita tinggal juga sangat bagus untuk menentukan harga catering kita, usahakan harga yg kita tawarkan lebih sedikit murah atau harga sama namun porsi lebih besar.
sambal masak
sambal masak
Sebagai pemain baru promosi merupakan hal penting. Bisa buat spanduk didepan rumah atau sebarkan brosur sederhana, dapat dititipkan ke tukang koran, tukang sayur, tukang roti atau tempat foto kopi yg ada di sekitar rumah kita. Atau saat arisan atau pengajian bisa kita berikan brosur tersebut. Juga kalo di dekat rumah ada sekolah, bisa kerjasama dgn pihak sekolah untuk catering anak2 bahkan guru2 juga bisa titipkan brosur untuk orang tua murid melalui guru2.
Yuk kita mulai berhitung.
ayam goreng
ayam goreng
Misalkan menu hari 1:
Nasi putih,  ayam goreng saus mentega, Sup sayuran, tahu isi, kerupuk, sambal
Bahan yg diperlukan :
  • 500 gr beras kwalitas sedang ( Rp.2.300)
  • ½ kg ayam potong 6 ( biaya +/- Rp.13.000,)
  • Bahan sup Rp.4.000,-
  • 7 buah tahu putih ( biaya +/- Rp.2000,-)
  • Toge & wortel utk isi tahu putih ( biaya +/- Rp.600,-)
  • Kerupuk ( biaya Rp.2.000,-)
  • Sambal ( biaya Rp.1.000,-)
  • Biaya bumbu dan minyak goreng (Rp.4.000,-)
Total Biaya : Rp.29.000,- ( perhitungan biaya tertinggi)
Jika kita belanja dalam jumlah banyak , total biaya yg dikeluarkan bisa lebih hemat 30%  jadi kira2 Rp.21.000,-
Perkiraan 1 bulan
  • Biaya bahan pokok Rp.21.000,- x 30 hari = Rp.630.000,- x 10 = Rp.6.300.000,-
  • Pemasukan : Rp.35.000,- x 30 hari = Rp.1.050.000,- x 10 = Rp.10.500.000,-
Harga Pemasukan tersebut belum dipotong biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan barang dan biaya tak terduga. Kurang lebih kita bisa mendapat keuntungan Rp.2.000.000,-/bulan selain biaya makan untuk rumah umumnya sudah tercover dari hasil masakan kita untuk catering.
Seperti ayam, umumnya kepala dan ceker tidak diberikan ke pelanggan dan bisa dimanfaatkan untuk rumah. Begitu juga kepala ikan, kepala udang, kaldunya bisa kita manfaatkan untuk dibuat kaldu sup untuk rumah.
Menjawab pertanyaan teman aku ( Mbak Atik)  yg memulai bisnis catering rumahan dgn 2 anak yg masih kecil, paling tidak memperkerjakan 2 orang pembantu, bisa yg pulang hari,  kerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Untuk pengantaran catering yg dekat bisa minta tolong pembantu, namun yg jauh aku biasanya sewa ojek dgn system embayaran bulanan, jauh lebih mulai dibandingkan sekali antar.
Untuk belanja bahan 2 catering jika tempat penyimpanan memadai bisa belanja 3hari sekali, namun jika tdk bisa memanfaatkan jasa tukang sayur dgn cara beli /pesan bahan yg kita butuhkan dalam jumlah kiloan, jika kita potong ongkos transport ke pasang dan jajan kita dipasar selisih harga dgn belanja di tukang sayur tdk terlalu jauh.
Umumnya tukang sayur juga memberikan harga beda jika kita bilang untuk catering dan menjadikan dia salah satu langganan kita. Sebaiknya kita mengetahui harga dipasar jadi bisa nego dgn tukang sayur. Misal, harga wortel di pasar Rp.4.000,-/kilo kalo sdh diecer dan dimasukkan plastik oleh tukang sayur harga per kilo mencapai Rp.7.000,- tapi jika kita langsung beli 1 kilo bisa mendapat harga Rp.5.000,- selisih Rp.1.000,- dgn kita beli dipasar, tapi kalo kita hitung transport dan biasanya ibu2 suka jajan dipasar akan sama saja bahkan terkadang jatuhnya lebih mahal belum lagi tenaga yg dikeluarkan.
Tips :
Rebus ayam hingga setengah matang, angkat ayam ungkep lagi dgn bumbu hingga lembut. Nah kaldu rebusan ayam tadi untuk sup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar