Minggu, 27 Mei 2012

Bisnis ikan KONSUMSI

Budidaya Lobster air tawar JW

Lobster air tawar mengalami puncak kejayaan tahun 2005 - 2006. Banyak farm dan hatchery yang mengembangkan lobster air tawar mulai dari penyediaan induk gendong telur hingga benih lobster. Namun seiring waktu, dengan semakin banyak pembudidaya lobster, perdagangan lobster seperti perputaran antar pembenih yang menjual benih dan penjual induk tanpa ada ujung. dan saat lobster air tawar diperdagangkan sebagai bahan makanan untuk konsumsi, harga jatuh.
Disaat pembudidaya lain mulai meninggalkan lobster air tawar karena dinilai tidak menguntungkan lagi, sebuah pondok pesantren di besuki, tulungagung malah mengembangkan lebih besar. dengan market yang jelas dan pasti, farm lobster air tawar di pondok pesantren JW berkembang pesat. Dengan dikelola santri dan santriwati (setiap santri memngelola 1 bak pembesaran lobster), maka produksi lobster air tawar selalu stabil. Dan semua hasil produksi selalu terserap pasar dengan baik dan menguntungkan.
Bahkan dengan santri mengelola pembesaran lobster ini, pembiayaan pemondokan semakin ringan.Hampir seluruh biaya operasional pondok pesantren dibiayai dari keuntungan pembudidayaan lobster air tawar. Sehingga disaat pembudidaya lainnya kolaps saat harga lobster jatuh, pondok JW besuki, Tulungagung malah berjaya.
Hal ini dapat menjadikan pelajaran bagi kita untuk konsisten. Saat pembudidaya lain hanya mengikuti tren, sehingga saat tren selesai, maka selesai pula usahanya. Berbeda dengan pondok JW, daya tahannya pada saat tren berlanjut hingga tren berikutnya untuk lobster air tawar. Ada yang ingin mengikuti? jika anda memulai sesuatu, jangan langsung ditinggal saat tren selesai, tapi pertahankan. Pasti akan membuahkan hasil. Jangan sampai anda menjadi korban tren.
Berikut foto-foto farm lobster air tawar di pondok pesantren JW, besuki, Tulungagung yang dikelola oleh santri. Bahkan mahasiswa Akademi Perikanan Sidoarjo, Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta dan Universitas Brawijaya serta Program Budidaya Ikan SMK Negeri 2 Turen melakukan kunjungan dan praktek untuk mendapatkan ilmu tentang budidaya lobster air tawar di farm ini yang diasuh oleh orang-orang dengan latar belakang pendidikan bukan perikanan. Tapi pondok pesantren.



Ponpes di Besuki,Tulungagung memiliki strain sendiri yaitu JW. Pada lokasi ini kami melihat proses pembenihan dan pembesaran lobster air tawar yang semuanya dilakukan oleh santri ponpes. Dan yang menarik adalah masalah sanitasi dan hygiene. Untuk mencegah kontaminasi kotoran, saat memasuki area lobster, diharuskan melepas alas kaki dan mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu. Wow. Kayak di perusahaan makanan.

Proses pembudidayaan Lobster air tawar memiliki beberapa hal yang patut diperhatikan untuk menuju sukses. diantaranya adalah :



Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Lobster Air Tawar adalh kualitas air dan pemberian pakan yang baik dan terkontrol. Lobster dapat tumbuh optimal pada kisaran suhu 21 – 260C dan pH 6,5 – 8,5.
Pakan yang dibrikan berupa pakan D1, sedangkan pengukuran panjang tubuh Lobster menggunakan penggaris dan mengukur besar Lobster menggunakan timbangan. Panen dilakukan setelah 3 bulan panen dilakukan pada pagi hari pukul 05.00 Wib dengan hasil pemanenan yang cukup bagus mulai dari warna yang muda, bentuk tubuh dan panjang Lobster yang ideal. BAMBANG SETIAWAN, Pembesaran Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) di Desa Wonokasian Kecamatan Turen,



ANDRI RACHMATULLAH. Pembesaran Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus ).Lobster air tawar merupakan komoditas perikanan budidaya air tawar.Disamping itu sampai saat ini menu masakan olahan lobster cukup beragam sebagai salah satunya menu makanan favorit karena rasanya lezat serta kandungan kolesterol,lemak,dan garamnya rendah dan Lobster air tawar juga bisa dibuat udang hias.

Teknik pembudidaya Lobster air tawar cukup mudah jika dibandingkan dengan udang – udang lainnya.Proses produksinya adalah :
1. Persiapan wadah
2. Pencucian wadah yang akan digunakan
3. Pengisisan air dan penebaran benih
4. Pakan yang diberikan berupa pellet dan diberi pakan tambahan berupa Wortel dan cacing Sutera
5. Pengontrolan kualitas air dilakukan bertujuan untuk menjaga kebersihan wadah dari sisa – sisa pakan dan dilakukan pengukuran suhu dan pH sehari 3x
6. Sampling dilakukan tiap 2 minggu sekali bertujuan untuk mengetahui perkembangan lobster dan jumlah pakan yang diberikan
7. Lobster dapat dipanen pada umur 7 bulan dan dilakukan pada waktu pagi/sore hari serta dilakukan dengan metode yang benar


BAGUS PRAHARDIANTO 
Pembesaran lobster air tawar merupakan proses pemeliharaan benih sampai ukuran konsumsi. Kegiatan ini dimulai dari proses produksi yang meliputi yaitu persiapan wadah, penebaran benih, pemberian pakan, pengontrolan kualitas air, sampling dan panen.
Penebaran benih lobster dengan padat tebar 50 ekor dengan suhu air berkisar 21°C - 27°C dengan pH antara 5-7. Pakan diberikan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, pakan yang diberikan berupa pellet dan wortel. Sampling dilakukan 8 kali selama proses produksi. Lobster dipanen dengan lama waktu 4 bulan dan produk yang dihasilkan 36 ekor dengan mortalitas 28%.

Jumat, 14 Maret 2008


BUDIDAYA IKAN TOMBRO

Danik Puspita Sari.
Pembesaran Ikan Tombro (Cyprinus Carpio).

Ikan Tombro merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Ikan Tombro sangat terkenal di masyarakat karena memiliki rasa daging yang enak dan gurih serta kandungan gizinya cukup tinggi.
Cara membudidayakan ikan Tombro adalah : mulai dari persiapan kolam, pengisian air, penebaran benih, pengontrolan kualitas air, pengendalian hama penyakit, mengamati pertumbuhan, pemberian pakan, panen dan pemasaran.
Kami menggunakan 3 kolam beton dengan ukuran 2 x1,5 x 1 m. Air yang digunakan berasal dari sungai. Air diisi setinggi 50-60 cm. Padat tebar ikan adalah 1000 ekor dengan ukuran 3-5 cm, dengan suhu 24-300C dengan pH 6-7. Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam sehari,dengan ukuran / berat 200 gram/per ekor dengan lama waktu pemeliharaan kurang lebih 3-4 bulan dan siap di jual.

Feni Febriani 
Ikan tombro adalah ikan konsumsi yang sangat potensial dalam pasaran. Ikan ini memiliki rasa daging yang enak dan gurih. Kandungan proteinnya pun cukup tinggi, sehingga mengherankan jika ikan ini banyak diminati oleh para konsumen. Pembudidayaan ikan tombro ini meliputi : persiapan wadah, pengisian air, penebaran benih, pengontrolan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, mengidentifikasi pertumbuhan, pemberian pakan, panen dan pemasaran. Ikan tombro termasuk jenis ikan omnivora cenderung ke herbivora, karena ikan ini menyerap makanan alami berupa organisme hewani dan organisme nabati.

Erfina Dewi Indraningrum
Ikan Tombro merupakan jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan Tombro banyak diminati oleh masyarakat,karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain itu, dagingnya lebih gurih dan lezat. Pemeliharaan Ikan Tombro adalah mulai dari persiapan wadah, penebaran benih, pemeliharaan benih, pengendalian hama dan penyakit, sampling, panen dan pemasaran. Ikan Tombro dapat hidup pada kisaran suhu 24-300C dan pH 6-7. Ikan Tombro ini hidup pada air yang tidak begitu deras, tetapi harus ada sirkulasi air secara terus menerus, agar pertumbuhannya optimal. Untuk pakan diberikan 3 kali dalam sehari dengan lama pemeliharaan sekitar 3-4 bulan.

Goldfish [is] frequently referred [as] [by] Carp fish. Goldfish of[is including fish type can tasi beradap or lenient to change of water temperature [among/between] 4oC-30oC. Goldfish earn berpijah promiscuously place, but rather take a fancy to territorial water which [is] its fresh and clear water. Natural factor which influence behavior of pemijahan of goldfish [is] change of season.
Habitat took a fancy to goldfish [is] territorial water which its [of] tired him 1 metre, emiting a stream of fertility and slow marked abundance it[him] natural food. On the contrary goldfish larva take a fancy to territorial water of skin-deep, open and calm ( [do] not shade [by] few leaves only grove). Continuity of goldfish life become high if/when habitat of pemijahannya growed [by] grass - grass.

Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

DWI NINGSIH.
“Pembesaran Ikan Nila” dilaksanakan di desa sanan rejo, kec. Turen, kab. Malang selama 4 bulan.
Pembesaran ikan nila adalah suatu proses pemeliharaan mulai dari ukuran benih sampai ukuran dengan konsumsi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam proses pemeliharaan ikan nila yaitu : Persiapan wadah, penebaran benih, proses pemeliharaan, pemberian pakan, pengukuran kualitas air, sampling, dan panen. Ikan nila dapat tumbuh baik dengan kisaran suhu 14 – 380C, PH 6-8,5.
Dalam proyek pembesaran ikan nila ini di hasilkan 8 kg ikan selama 4 bulan. Jumlah penebaran 95 ekor, mortalitas 20% dengan ukuran benih 7-9 cm. Dan berat akhir 107,1 gr/ekor.


AHMAD MAFROHUL FAIZIN
Ikan Nila merupakan jenis ikan yang memiliki produktivitas tinggi karena selain rasanya yang enak dan gurih, ikan Nila juga mudah untuk dipelihara. Oleh karena itu dalam kegiatan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)”. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen pada tanggal 1 September 2007 sampai dengan 1 Desember 2007.
Dari kegiatan Tugas Akhir ini diperoleh benih sebanyak + 5.000 ekor dan dari hasil panen diperoleh benih dengan ukuran 3-5 dan 5-7 sebanyak + 4.000 ekor dengan harga Rp. 150,-/ekor. Dan dari hasil penjualan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 326.500,- dengan modal sebanyak Rp. 258.000,-




Adimas Budi Wijiarto. Ikan Nila merupakan jenis ikan yang memiliki produktivitas tinggi karena selain rasanya yang enak dan gurih, ikan Nila juga mudah untuk dipelihara. Oleh karena itu dalam kegiatan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)”. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen pada tanggal 20 September sampai dengan 21 Desember 2007. Dari kegiatan Tugas Akhir ini diperoleh benih sebanyak + 7.000 ekor dan dari hasil panen diperoleh benih dengan ukuran rata-rata 7 cm sebanyak + 6.000 ekor dengan harga Rp. 150,-/ekor. Dan dari hasil penjualan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 518.700 dengan modal sebanyak Rp. 359.700,-

Kamis, 13 Maret 2008


Budidaya Ikan Molly

Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly) adalah salah satu komoditi ikan hias air tawar di Indonesia. Ikan Molly termasuk dalam jenis ikan “live brearer” (melahirkan). Proses produksi Ikan Molly adalah sebagai berikut : Persiapan wadah, pemilihan induk, pelaksanaan pemijahan, dan perawatan larva. Pelaksanaan Tugas Akhir ini dilaksanakan di tempat Bapak Lasianto yang bertempatan di Desa Bringin Kecamatan Wajak. Di mulai pada tanggal 1 September sampai 30 November 2007. Penulis mengambil judul Budidaya Ikan Molly karena ikan ini relatif mudah untuk dibudidayakan karena tidak perlu perawatan yang intensif dan ikan ini memiliki kekebalan tubuh yang tinggi. Dari hasil panen diperoleh benih berumur ± 3 bulan sebanyak 550 ekor dengan harga Rp. 150/ekor dan induk sebanyak 120 ekor dengan harga Rp. 200/ekor. Ikan ini dipasarkan pada pedagang ikan hias lokal dan masyarakat yang berminat. Dari hasil penjualan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 14.800,- dari modal sebesar Rp. 91.670,-.


Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang ada di Indonesia. Persiapan pelaksanaan proses budidaya meliputi : persiapan wadah, pemilihan induk, pemijahan, perawatan larva, dan panen. Cara pembudidayaan Ikan Molly sangat mudah, selain itu Ikan Molly tidak mudah terserang penyakit dan mempunyai daya tahan tubuh yang cukup baik dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Karena itu penulis mengambil judul “Budidaya Ikan Molly”. Larva Ikan Molly yang sudah dilahirkan harus segera dipindahkan agar tidak dimakan oleh induknya sendiri. Pakan yang diberikan untuk larva berupa pellet T-781 yang dihancurkan dengan cara direndam dengan air panas, diamkan beberapa menit, setelah itu dibentuk menjadi bola-bola kecil. Setelah benih berumur 3 bulan, maka dapat dilakukan pemanenan. Benih yang dipanen berjumlah 540 ekor dari 150 induk yang dipijahkan, dengan harga jual untuk induk Rp. 200,- per ekor dan untuk benih Rp. 150,- per ekor. Dan kegiatan ini layak dilakukan karena dengan modal Rp. 91.670,- penulis memperoleh keuntungan Rp. 15.400,-.

Ikan Molly (Poelicia latipinna sailfin molly) adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang mudah dibudidayakan. Proses pembudidayaan Ikan Molly ini meliputi : persiapan wadah, pemilihan induk, pemijahan, pemeliharaan larva, panen. Dari kegiatan Tugas Akhir yang dilaksanakan dapat diperoleh Ikan Molly sebanyak 540 ekor dari 150 induk yang sudah dipijahkan dengan harga jual Rp. 150,- per ekor yang berumur 3 bulan dan induk sebanyak 130 ekor dengan harga jual Rp. 200,- per ekor. Selama proses budidaya ini kami menggunakan modal sebanyak Rp. 91.670,- dan keuntungan sebanyak Rp. 15.400,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar