Lele adalah salah satu ikan konsumsi
favorit bagi bangsa indonesia. Kita akan dengan mudah menemukan ikan ini di
pasar tradisional maupun pasar-pasar modern. Hasil olahan lele dengan mudah
kita jumpai di warung-warung makan di pinggir jalan bahkan di pusat
perbelanjaan. Permintaan akan lele hampir tidak terbatas jumlahnya. Ada tiga
jenis segmentasi usaha yang berhubungan dengan lele, yaitu :
1.
Pembenihan lele
2.
Pembesaran lele
3.
Pengolahan lele
Kali ini kita akan membahas tentang
prospek usaha pembesaran lele sebagai salah satu penambah referensi usaha anda.
PERSIAPAN
Dalam melakukan usaha pembesaran lele
ini hal yang patut diperhatikan adalah lokasi usaha. Berbagai aspek yang patut
anda perhatikan adalah :
1.
Aspek ekonomi :
lokasi usaha anda harus mudah dijangkau oleh konsumen. Maksudnya lokasi anda
harus dekat dengan pasar untuk menjual hasil produksi serta kemudahan akses
transportasi dalam mengirim barang.
2.
Aspek sosial :
sebaiknya memilih lokasi usaha yang memiliki kedekatan dengan usaha anda.
Anda dapat memilih lokasi usaha di mana penduduk sekitar memiliki bidang usaha
mirip dengan anda. Anda harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan penduduk
sekitar kalau perlu merekrut tenaga kerja penduduk lokal. Jika ada hubungan
timbal balik yang baik antara usaha anda dengan penduduk maka keamanan usaha
anda akan terjamin dari gangguan yang mungkin terjadi.
3.
Aspek teknis :
anda dapat memilih lokasi yang terjamin pasokan airnya sepanjang tahun. Hal ini
sangat penting untuk menjamin keberlangsungan usaha anda. Jika perlu
berkonsultasilah dengan tenaga teknis yang berkompeten di bidangnya untuk
mengontrol usaha ini jika anda masih awam dalam bidang ini.
Anda perlu memperhatikan kualitas air
dan tanah ( jika menggunakan kolam tanah ). Lele tidak memerlukan terlalu
tinggi kadar oksigen terlarut untuk hidup sehingga tidak membutuhkan kolam
berarus deras. Lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirinth hingga
lele bisa mengambil oksigen dari udara bebas. Langkah selanjutnya adalah
pemilihan bibit lele untuk usaha anda.
Pemilihan Bibit
Jenis lele yang cocok untuk pembesaran
adalah lele dumbo. Lele ini merupakan hasil persilangan antara lele taiwan dan
lele Afrika. Lele dumbo merupakan salah satu jenis yang memiliki pertumbuhan
cepat. Ada anggapan bahwa lele dumbo kurang enak untuk dimakan tetapi hal ini
dapat disiasati dengan menjual lele yang berukuran tidak terlalu besar hingga
tidak ada perbedaan antara lele lokal dan lele dumbo. Benih yang akan
dipelihara dipilih yang berukuran 7-9 cm. Sebaiknya memilih bibit yang
ukurannya seragam agar tidak terjadi ketimpangan dalam kompetisi berebut pakan.
Harga benih lele seukuran ini berkisar antara 100-125 rupiah tergantung lokasi,
cuaca, dan kuantitas.
Persiapan Kolam
Pemilihan kolam merupakan salah satu
aspek penting bisnis ini. Ada berbagai pilihan yang dapat anda pertimbangkan
untuk membangun kolam lele. Pilihan kolam harus sesuai dengan modal dan tujuan
anda untuk berbisnis. Jika anda ingin usaha ini sebagai usaha sampingan di
rumah. Jika anda ingin membudidayakan lele dengan volume tinggi kolam tanah
salah satu alternatif. Jika anda ingin usaha ini permanen dan mempunyai modal
besar maka kolam beton dapat anda pertimbangkan. Karena terbatasnya space maka
kita akan bahas tentang kolam terpal.
Kolam
terpal
Kolam ini sangat mudah dibuat dan minim
modal. Kolam terpal juga sangat fleksibel sehingga mudah dibongkar pasang dan
disesuaikan ukurannya. Kolam terpal dibuat dari rangkaian batang bambu yang
dibentuk persegi menyerupai kolam. Rangka bambu tadi kemudian diselimuti oleh
terpal yang berguna sebagai penahan air. Setelah itu kolam terpal dibuatkan
saluran air untuk keluar masuk air yang terbuat dari pipa paralon. Setelah itu
cuci kolam dengan air bersih kemudian jemur hingga kering. Masukkan air dengan
ketinggian 60-80 cm diamkan 2-3 hari. Setelah tiga hari benih lele dapat
ditebarkan ke dalam kolam. Penggantian air dapat dilakukan 2-3 kali seminggu.
Jumlah bibit yang ditebarkan harus disesuaikan dengan ukuran kolam. Idealnya
100-200 ekor/m2 jika luas kolam yang anda buat seluas 100 m2
maka benih yang ditebar sejumlah 10.000-20.000 ekor.
Pemberian pakan
Pakan utama untuk lele untuk pembesaran
adalah pelet. Pelet khusus lele biasanya dibuat khusus sesuai kebutuhan lele
sehingga kita tidak perlu khawatir akan kandungan nutrisinya. Harga pasaran
pelet lele per kg adalah Rp.6000,00 . Jika kita menebar benih sebanyak 1000
ekor maka jumlah pakan yang dibutuhkan di setiap periode pembesaran sebanyak
100 kg. Pakan ini diberikan setiap hari sejumlah 1 kg dengan ditebar ke kolam
lele. Untuk mengurangi biaya pakan serta mempercepat pertumbuhan dapat
ditambahkan pakan tambahan berupa dedak halus, keong mas, ampas rumah tangga
maupun ikan rucah.
Pemanenan
Lele dapat dipanen setelah 3- 3,5
bulan. Lele yang dihasilkan adalah lele ukuran 8-10 ekor/kg yang sangat digemari
masyarakat. Volume panen yang kita dapatkan jika menggunakan lahan 100 m2 dengan
kepadatan tebar 20.000 ekor berkisar 2 ton lele segar siap panen.
Analisis Usaha
Dengan asumsi penggunaan kolam terpal,
luas kolam 100 m2 , lahan milik sendiri, serta jumlah tebar bibit
20.000 ekor maka laba yang dapat dihasilkan adalah :
Biaya total : Benih lele x 20.000 x 125
= Rp
2.500.000
Pakan x 2000 kg
x 6000
= Rp
12.000.000
Pembuatan
kolam
= Rp
500.000
Total
Rp 15.000.000
Penerimaan : 2000 kg x
10.000
=
Rp.20.000.000
Laba
:
20.000.0000 –
15.000.000
Rp 5.000.000
Sesuai
analisis di atas maka usaha pembesaran lele layak untuk anda kembangkan sebagai
usaha untuk peningkatan taraf hidup. Kemudahan pemasaran dari lele serta pasar
yang tak terbatas dapat anda pertimbangkan sebagai alasan memilih bisnis
ini.Namun semua ini percuma jika anda tidak memiliki modal usaha. Kami
memberikan sedikit solusi bagi anda untuk memperoleh modal untuk menjalankan
usaha ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar