Ayam Goreng Presto merupakan hasil
pengolahan ayam menggunakan panci khusus yang disebut panci presto. Setelah
dilunakkan menggunakan panci presto, ayam kemudian digoreng. Ayam goreng presto
memiliki daging dan tulang yg lebih lunak daripada ayam goreng biasa.
Bumbu-bumbu yang digunakan pada saat pembuatannya menjadikan ayam goreng presto
hidangan lezat yg mudah dimakan tanpa harus memisahkan tulang dari daging.
BAHAN dan CARA MEMBUAT
Ayam Goreng Presto dibuat dari 1 ekor ayam utuh, 2sdm air jeruk nipis, 1 batang
serai yg sudah dimemarkan, 2 lmbr daun salam, 3 cm lengkuas, 1 cm jahe dan 800
ml santan
Bumbunya terdiri dari 1 sdt ketumbar sangrai, 6 siung bawang putih, 4 buah
bawang merah, 3 butir kemiri sangrai, 2cm kunyit bakar, 1 sdm garam dan 1/2 sdt
gula pasir.
Caranya sbb:
- Potong ayam menjadi beberapa bagian, kemudian lumuri seluruh bagian ayam
dengan air jeruk nipis. Diamkan sekitar 20 menit dalam lemari pendingin. Angkat
kemudian tiriskan
- Campur santan menggunakan bumbu yang telah dihaluskan, aduk rata. Setelah itu
rendam ayam dalam campuran santan dan bumbu selama satu jam
- Masukkan ayam ke dalam panci presto. Rebus selama dua jam hingga ayam dan
tulangnya empuk
- Angkat kemudian tiriskan. Setelah itu goreng ayam hingga matang
Ayam presto yang dimasukkan dalam wadah tertutup rapat tahan hingga dua hari
sebelum digoreng. Sementata ayam goreng presto dapat bertahan selama tiga hari.
Hanya saja, setiap hari harus dihangatkan dengan cara digoreng kembali selama
2-3 menit.
TIPS
- Gunakan ayam berkualitas dan segar
- Perhatikan kebersihan dalam setiap tahap pengolahan
Yang dibutuhkan:
- Bahan Baku ayam segar
- Bahan Kemasan styrofoam atau kertas nasi
- Peralatan seperti panci presto, kompor.
- Tenaga Kerja
ANALISA BEP
- Biaya Investasi (peralatan) Rp 2.000.000
- Biaya Operasional (bahan baku, gaji pegawai) Rp 7.000.000
- Omzet per bulan (56potong x Rp 5000/ptg x 30 hari)Rp 8.400.000
- Laba Rp 1.400.000
- Balik Modal (BEP) sekitar 2 bulan
Resiko
Jika menjual di toko/ rumah sendiri, salah satu resikonya adalah berkurangnya
pembeli akibat cuaca tidak mendukung seperti misalnya pada saat hujan, banyak
orang malas keluar rumah. Kita harus atasi dengan delivery atau pemesanan lewat
telephone dan diantar ke rumah. Resiko lainnya adalah berkaitan dengan tidak
stabilnya pasokan bahan baku, karena itu sebaiknya pasaokan bahan baku tidak
hanya didapatkan dari satu sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar