Mie banyak digemari karena cukup
mudah diolah dan waktu yang dibutuhkan untuk mengolahnya hingga siap untuk
dikonsumsi cukup singkat. Kepraktisan ini juga yang menyebabkan banyak penjual
memilih mie sebagai dagangannya
BAHAN BAKU
- Tepung terigu
- Telur itik
- Garam
- Air
- Baking Soda
CARA MEMBUAT
- Masukkan telur, garam dan air ke dalam wadah, aduk hingga rata
- Campuran tsb ditambah tepung terigu diaduk dengan mixer selama 10 menit, sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit.
- Aduk hingga adonan menjadi kalis
- Setelah kalis, adonan dipipihkan dengan cara dimasukkan ke dalam mesin pres pertama
- Setelah pipih kemudian dimasukkan ke dalam mesin pres kedua yang ukurannya lebih kecil
Tujuannya agar ukuran adonan menjadi lebih kecil dan lebih pipih sehingga mudah dimasukkan ke dalam mesin pres berikutnya yang juga memiliki fungsi sebagai mesin potong.
- Setelah terpotong menjadi lembaran mie, sebelum dikemas sebaiknya mie digulung-gulung terlebih dahulu hingga mencapai kepalan tangan orang dewasa. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada saat memasak agar tidak perlu lagi menakar jumlah mie yang akan digunakan
PERALATAN
- Mixer
- Mesin pres ukuran besar, kecil dan mesin potong
- Lemari pendingin
- Baskom
- Loyang
- Timbangan digital
TENAGA KERJA
Jumlah yang dibutuhkan untuk menghasilkan 500 kg mie setiap harinya sekitar 4 orang.
Gaji dapat diberikan bervariasi tergantung tingkat produktifitas dan lama bekerja
TIPS
- Perlu dicari lebih dahulu karakteristik (rasa dan tekstur mie) seperti apa yang rata-rata disukai konsumen
ANALISA BEP
- Biaya Investasi (mesin pres, mixer, timbangan, lemari pendingin, peralatan lain) Rp 72.500.000
- Biaya Operasional (bahan baku, gaji, kemasan, listrik, air, telp ) Rp 96.500.000
- Omset per bulan (500 kg x Rp 10.000x 30 hari) Rp 150.000.000
- Laba per bulan Rp 43.500.000
- Balik modal (BEP) sekitar 2 bulan
RESIKO
- Hanya bertahan sekitar 14 jam karena tidak menggunakan bahan pengawet, jadi jumlah produksi menyesuaikan banyaknya permintaan
- Penjualan mie biasanya menurun saat liburan panjang seperti pada liburan hari raya. Karena banyak penjual mie ayam yang sementara tidak jualan karena mudik
BAHAN BAKU
- Tepung terigu
- Telur itik
- Garam
- Air
- Baking Soda
CARA MEMBUAT
- Masukkan telur, garam dan air ke dalam wadah, aduk hingga rata
- Campuran tsb ditambah tepung terigu diaduk dengan mixer selama 10 menit, sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit.
- Aduk hingga adonan menjadi kalis
- Setelah kalis, adonan dipipihkan dengan cara dimasukkan ke dalam mesin pres pertama
- Setelah pipih kemudian dimasukkan ke dalam mesin pres kedua yang ukurannya lebih kecil
Tujuannya agar ukuran adonan menjadi lebih kecil dan lebih pipih sehingga mudah dimasukkan ke dalam mesin pres berikutnya yang juga memiliki fungsi sebagai mesin potong.
- Setelah terpotong menjadi lembaran mie, sebelum dikemas sebaiknya mie digulung-gulung terlebih dahulu hingga mencapai kepalan tangan orang dewasa. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada saat memasak agar tidak perlu lagi menakar jumlah mie yang akan digunakan
PERALATAN
- Mixer
- Mesin pres ukuran besar, kecil dan mesin potong
- Lemari pendingin
- Baskom
- Loyang
- Timbangan digital
TENAGA KERJA
Jumlah yang dibutuhkan untuk menghasilkan 500 kg mie setiap harinya sekitar 4 orang.
Gaji dapat diberikan bervariasi tergantung tingkat produktifitas dan lama bekerja
TIPS
- Perlu dicari lebih dahulu karakteristik (rasa dan tekstur mie) seperti apa yang rata-rata disukai konsumen
ANALISA BEP
- Biaya Investasi (mesin pres, mixer, timbangan, lemari pendingin, peralatan lain) Rp 72.500.000
- Biaya Operasional (bahan baku, gaji, kemasan, listrik, air, telp ) Rp 96.500.000
- Omset per bulan (500 kg x Rp 10.000x 30 hari) Rp 150.000.000
- Laba per bulan Rp 43.500.000
- Balik modal (BEP) sekitar 2 bulan
RESIKO
- Hanya bertahan sekitar 14 jam karena tidak menggunakan bahan pengawet, jadi jumlah produksi menyesuaikan banyaknya permintaan
- Penjualan mie biasanya menurun saat liburan panjang seperti pada liburan hari raya. Karena banyak penjual mie ayam yang sementara tidak jualan karena mudik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar