Usaha penitipan motor merupakan sebuah usaha yang tidak memerlukan modal besar, melainkan ketelitian dan tanggung jawab, untung yang dapat di raih juga lumayan.
Apakah anda memiliki lahan yang cukup luas di halaman rumah atau di pinggir jalan raya? daripada lahan tersebut kosong molompong, mengapa tidak di berdayakan untuk menambah penghasilan keluarga? Caranya? dengan membuka usaha PENITIPAN MOTOR.
Beberapa pebisnis telah sukses mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha penitipan motor, padahal usaha ini tidak memerlukan modal besar. Pada awalnya, ada yang cuma sekedar iseng dimana aktivitas “menjaga motor orang” hanya sebagai usaha sampingan, ternyata sekarang ada yang mampu menggaji 6 orang pegawai dengan gaji harian berkisar
30.000 – 40.000. Bahkan, ada yang telah fokus pada usaha tersebut sebagai sumber utama incomenya.
Untuk memulai usaha inipun tidaklah begitu rumit jika dibandingkan dengan memulai usaha lainnya. Yang diperlukan hanyalah lahan yang cukup luas yang mampu menampung puluhan motor sebagai tempat parkirnya.
Tugas utamanya ada pada pegawai yang ditugaskan menjaga motor. Mereka harus waspada agar motor-motor yang di parkir tidak hilang. Mungkin sebagai modal usaha ini adalah penerangan di sekitar area parkir dan televisi yang disediakan untuk para penjaga motor.
Para pemakai jasa penitipan motor ini biasanya adalah para pegawai yang rumahnya agak jauh dari lokasi terminal bis, atau mereka dari luar kota. Untuk mempermudah transportasi, mereka akan membawa sepeda motornya ke lokasi penitipan motor, dan melanjutkan perjalanan mereka menggunakan bis atau kereta ke tempat kerja mereka.
Dengan biaya jasa Rp 2.000 atau Rp 3.000 setiap motor yang dititipkan, para pebisnis penitipan motor ini dapat meraup untung Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per harinya. Dengan tarif sekitar Rp 2.000, para pemakai jasa dapat menitipkan motor mereka dari sejak jam 6 pagi sampai jam 22 malam, dengan denda Rp 1.000 jika melanggar batas waktu yang telah di tentukan.
Bahkan, usaha penitipan motor inipun dapat menerima penitipan inap, dengan tarif Rp 3.000 atau Rp 4.000 setiap unit motornya. Selain usaha penitipan motor ini sebagai layanan utama, ternyata masih ada peluang dari banyaknya motor yang diparkir, yakni dengan menjual jasa “cuci motor” dengan biaya Rp 5.000 untuk sekali cuci. Dari puluhan atau ratusan motor yang dititipkan, pasti ada yang ingin motornya tampak kinclong saat di bawa pulang.
Dengan membuka layanan tambahan berupa cuci motor, ternyata terbuka peluang usaha lainnya, yakni berupa berjualan kopi, teh, extrajoss susu dan minuman serta makanan lainnya seperti Indomie telor, roti panggang atau bubur ayam. Karena para pemilik motor yang sedang menunggu motornya dicuci, tentu memilih menunggu dengan ditemani secangkir kopi hangat atau makanan lainnya.
Selain jenis usaha tambahan diatas, juga terbuka peluang usaha lain, yakni penjualan bensin eceran. Para pemakai sepeda motor, tentu ingin agar persediaan bensin pada tangki motor mereka dalam keadaan cukup dan tidak kehgabisan bensi di perjalanan. Untung per liter bensin berkisar sekitar Rp 1.000 – Rp 1.500. Kalau sehari bisa menjual bensin sekitar 200 liter, tentu untungnya juga lumayan.
Dengan modal yang sedikit, tentu saja usaha penitipan motor ini termasuk jenis usaha yang cukup menggiurkan, karena untuk mendapatkan hasil besar, pelaku usaha ini hanya perlu duduk santai, dan selanjutnya, para pelanggan yang mendatangi mereka untuk menitipkan motornya.
Saat ini, banyak usaha yang prospeknya bagus dan untungnya besar, tapi memiliki resiko yang besar pula. Tampaknya, dalil tersebut tidak berlaku untuk bisnis penitipan motor ini.
Menurut para pelaku bisnis penitipan motor ini, selama ini mereka jarang mengalami kerugian. Adapun kerugian yang terjadi berupa kerusakan sepeda motor saat dititipkan. Tetapi, dana penggantian kerugian itupun tidak sebesar keuntungan yang mereka dapatkan dari bisnis tersebut.
Demi kepercayaan para pelanggannya, para pelaku bisnis penitipan motor ini menjamin akan mengganti 100% jika motor yang dititipkan hilang. Karena bisnis ini dilakukan atas dasar kepercayaan, karena banyak dari para pemakai jasa ini yang tidak lagi memerlukan bukti penitipan motor mereka karena telah merasa aman dan percaya bahwa sepeda motorrnya akan dijaga dengan baik.
Selain harus dijaga dari pencurian, para penjaga motor harus selalu diingatkan untuk selalu waspada terhadap bahaya kebakaran, jauhkan anak-anak yang bermain korek api, karena walau bagaimanapun, setiap motor memiliki bensin pada setiap tangkinya.
Sumber referensi: Tabloid Bisnis Uang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar